Introductions
Berhubung
Indonesia dan Jakarta pada khususnya dalam minggu pertama bulan Maret
ini sedang hangatnya dengan pagelaran musik, Jakarta Internasional Java
Jazz Festival 2010, maka saya mencoba menulis sejarah dan perkembangan
musik Jazz yang disadur dari berbagai sumber. Kenapa saya perlu untuk
menulis sejarah dan perkembangan musik Jazz?
Pertama, agar menghilangkan pemahaman sempit bahwa Jazz adalah musik
yang rumit dan hanya untuk kalangan elit. Benarkah? Kedua, saya yakin,
ribuan orang yang berbondong-bondong datang ke JJF , sebagian besar
pasti bukan jazzer (sebutan untuk penikmat dan penggemar musik jazz).
Kenapa? Karena kalau ditanya pada mereka, apalagi para ABG, tahukah anda
apa itu jazz? Ada berapa aliran/genre dalam musik jazz ? Siapakah
musisi-musisinya? Atau pertanyaan lainnya, musik yang dibawakan oleh
John Legend itu termasuk aliran apa dalam musik jazz? Pasti akan bingung
mau jawab apa.
Meskipun telinga saya telah dimanjakan dengan musik jazz sedari
kecil, tetapi perlu waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan musik yang
satu ini, apalagi mengetahui sejarah dan perkembangannya. Jadi, jika
anda mengaku jazzer, tidak ada salahnya belajar sejarahnya juga kan?
Awal mula musik Jazz
Dari berbagai artikel dan tulisan yang ditelusuri, amat susah untuk
mendefenisikan secara baku, arti kata jazz itu sendiri. Namun dari
berbagai tulisan mengenai sejarah dan perkembangan musik dunia, kata
jazz adalah bahasa “slang” daerah pinggiran pantai barat Amerika Serikat
dan untuk pertama kalinya dipakai secara resmi penggunaan istilah musik
jazz ini pada tahun 1915 di Chicago.
Musik jazz adalah musik tradisional Amerika Serikat yang dikembangan
oleh warga Afro-American di Amerika Selatan yang dimulai pada akhir abad
19 dan awal abad ke-20. Lahirnya musik Jazz dipercaya sebagai perpaduan
music Eropa dan Afrika.
Musik Afrika memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus
menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz
dengan baik. Sedangkan musik Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas
musikal yaitu menyinggung harmoni dan melodi. Sehingga gabungan dari
kedua tradisi ini menghasilkan suatu musik yang bermain dalam suatu
meteran dan me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi
baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik
sedih maupun ceria. Teriakan peladang/budak dikombinasikan dengan
bunyi-bunyi style musisi New Orleans, menghasilkan suatu jenis musik
baru. Musik Gospel dari gereja menyatu dengan yang dikenal pada abad 20
sebagai “blues” , menawarkan bumbu vokal yang diterjemahkan dengan baik
ke dalam instrumen.
Untuk memahami sejarah dan perkembangan musik jazz, ada baiknya saya
membaginya dalam beberapa fase/era. Dari fase Dixieland dan Ragtime pada
awalnya, kemudian era swing dan bigband (1930-1940), era bebop
(pertengahan 1940), latin jazz (1950-1960an), jazz rock atau fusion
(1970-an) dan perkembangan terakhir yang melahirkan fase dan era baru
seperti acid jazz, funk jazz, cross music dan sebagainya.
Era Dixieland dan Ragtime
Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa
blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung
selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk
piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh
orkestra dan mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band.
Coba Anda dengarkan musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime.
Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu
varian dari jazz klasik dan jazz New Orleans. Akar asli dari dixieland
sebagai bentuk musikal bersumber dari scene musik Chicago pada tahun
1920-an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris Eddie Condon,
saxophonist Bud Freeman, dan trumpeter Jimmy McPartland.
Gaya dixieland melibatkan improvisasi kolektif dalam chorus pertama,
dengan para musisi masuk solo bersama riffing dari alat musik tiup,
diikuti oleh closing ensemble, biasanya drummer memainkan 4-bar tag yang
diakhiri oleh keseluruhan band. Tidak seperti gaya-gaya musik jazz yang
lain, set lagu untuk musisi dixieland agak terbatas, namun menawarkan
variasi yang tanpa akhir dalam model suara, dikembangkan sekitar
1910-an.
Seiring dengan berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam
scene musik jazz selama 2 dekade pertama di abad 20. Dianggap sebagai
suatu style jazz pertama, yaitu dari 1895 dengan musik Buddy Bolden, Kid
Ory, dan Jelly Roll Morton di Storyville, New Orleans, sampai mendekati
1917. New Orleans jazz telah menjadi tidak fit untuk marching brass
band. Ada dokumentasi New Orleans jazz pertama dari The Original
Dixieland Jass Band di tahun 1917 sampai 1920-an, ketika teknologi
rekaman telah berkembang.
Musik ini berkembang meliputi pemain trumpet dan cornet, seperti Joe
Oliver dan Louis Armstrong, ditampilkan sebagai suatu gaya yang
berorientasi terhadap ensemble, dengan pemain trumpet memainkan melodi,
harmoni dan countermelodi datang dari pemain trombon dan/atau clarinet.
Seksi rhythm berkembang menjadi suatu banjo ensemble, drum, tuba atau
bass, dan piano. Secara keseluruhan, poin penting dalam New Orleans jazz
adalah untuk menitikberatkan suatu ensemble daripada solo. Musik ini
berlanjut melebarkan sayapnya selama era 1920-an, dan mulai disaingi
oleh lahirnya musik swing yang akhirnya akan menggantikan jenis musik
ini. Dixieland style, yang tumbuh beriringan, menjaga struktur dasar
dari New Orleans jazz.
Era swing dan bigband
Duke Ellington Big Band Sekitar tahun 1920 dan awal tahun 1930, dansa
filip merupakan dansa yang sangat populer di kala itu. Melodi yang
mengiringi dansa ini harus lembut dan romantis, biasanya di iringi oleh
sebuah orkestra. Orkestra tersebut di mainkan sesuai dengan apa yang
dituliskan di suatu kertas dan penyanyinya harus menyanyikan dengan
sangat lembut dan pelan (biasanya penyanyinya memakai suara tenor). Lalu
music swing lambat laun meninggalkan orkestra string dan memilih untuk
memakai yang lebih mudah, suatu aransemen yang lebih “seru” yang
menghasilkan suara terompet dan instrumen yang memakai angin dan
mengimprovisasi melodi.
Louis Armstrong menawarkan sudut pandang yang berbeda dalam sejarah
swing, disiarkan secara mendunia oleh suatu acara di stasiun radio Bing
Crosby. Crosby berkata, “kami memperkenalkan kepada anda seorang yang
adalah master dari swing dan saya akan meminta tolong kepadanya untuk
memberi penjelasan kepada anda tentang apa itu musik swing. Lalu
beberapa saat louis menjelaskan, “ow, musik swing, ya kami semua
menyebutnya ragtime, lalu blues, lalu jazz. Dan sekarang disebut swing.”
Pada tahun 1930an merupakan kelahiran musik swing. Efek yang baru ini
lebih bagus dibandingkan pada tahun 1920an, tapi kalau ditanya mengenai
musiknya, tentu membuat semua orang yang mendengarnya serasa ingin
berdansa swing. Sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz
mengadopsi style ini di awal tahun 1930, tapi band yang bermain “manis”
tetap menjadi band yang terpopuler di kalangan penari kulit putih sampai
seseorang bernama Benny Goodman muncul di Ballroom Palomar pada bulan
agustus 1955 dengan musiknya yang lebih “hot”.
Para penonton dari penari muda kulit putih sangat menyukai Ritme
“hot” Goodman dan komposisi musik swingnya. Hot swing dan Boogie Woogie
menjadi bentuk yang dominan dari musik amerika untuk sepuluh tahun ke
depan. Lalu banyak bermunculan setelah swing ini menjadi populer.
Sebagai contoh Bing Crosby dan Frank Sinatra memakai band swing untuk
memberikan efek yang sangat bagus dalam musiknya dan tetap
mempertahankan hal ini menjadi musik yang populer meskipun telah tiba
saatnya era rock n roll.
Era Bebop
Miles DavisBebop adalah salah satu aliran music jazz yang mempunyai
karakteristik unik berupa tempo yang sangat cepat dengan mengutamakan
improvisasi pada struktur harmoni daripada improvisasi pada melodi.
Musik bebop dikembangkan di pertengahan 1940an dan mulai dimainkan
musisi terkenal dalam 2 tahun pertama di perang dunia II.
Pada era tahun 1940an, para penggemar jazz mulai meninggalkan music
swing tahun 30an. Para musisi papan atas seperti Dizzy Gillespie, Bud
Powell, Charlie Parker, dan Thelonious Monk yang sangat terinspirasi
dari generasi sebelumnya seperti Art Tatum, Ear hines, Coleman Hawkins,
Lester Young, dan juga Roy Eldridge.
Bebop menggambarkan perubahan drastis dari music jazz era swing
dengan karakter yang sudah dijelaskan diatas, tempo cepat, phrase yang
asimetrik, melodi yang penuh dengan intrik, dan ritme yang benar-benar
diubah secara drastic. Bebop sering tampak sebagai music yang nervous
dan sering terputus dan terbagi. Tapi bagi hampir semua pemusik jazz dan
juga peminat jazz di seluruh dunia, era music bebop diakui sebagai
revolusi music jazz yang paling menarik dan indah.
Kebebasan yang ditawarkan music bebop dalam struktur musiknya
benar-benar menentang kaedah music swing yang lebih ke arah aransemen
music untuk orchestra atau band. Dalam music bebop, anda akan menemukan
banyak sekali improvisasi individual dalam permainan chord dan alat
musiknya. Bahkan ketika para musisi jazz sudah terbawa music mereka,
jazz bebop akan memberikan anda sebuah improvisasi yang bersifat spontan
dimana para musisi bahkan mungking tidak akan bisa mengulang
improvisasi mereka dari awal hingga akhir. Disini adalah perbedaan
paling besar dari music bebop bila dibandingkan dengan music swing.
Penambahan kompleksitas dari melody yang dimainkan juga merupakan tren
baru yang terdapat dalam jazz era bebop.
Pada kebanyakan permainan jazz bebop, ada beberapa instrument yang
lazim digunakan. Instrumen-instrumen tersebut adalah saxophone,
terompet, drum, bass, dan juga piano. Format awal dari jazz bebop ini
dipopulerkan pleh duet Charlie Parker dan Dizzy Gillespie pada tahun
1940an. Permainan grup yang digawangi oleh Charlie Parker dan Dizzy
Gillespie juga sering sekali menambahkan saxophone, gitar, trombone,
atau biola dalam komposisi jazz bebop mereka. Meskipun hanya menjadi
salah satu dari aliran music jazz, hingga saat ini jazz bebop masih
dimainkan di seluruh dunia. Ciri khas berupa substitusi harmoni yang
sangat kompleks serta improvisasi yang sangat bebas menjadi kesukaan
dari banyak musisi jazz. Dalam semua pendidikan jazz, aliran dari jazz
bebop ini dapat menjadi salah satu alternative untuk mengekspresikan
diri.
Musik Bebop paling baik dimainkan dalam format small-group; quartets
dan quintets terbukti ideal dengan alasan ekonomis dan artistik. Musik
ini berkembang di lingkungan klab-klab jazz perkotaan, dimana penonton
lebih memilih datang untuk mendengarkan permainan solo ketimbang untuk
berdansa diiringi lagu favorit mereka. Secara singkat, musisi bebop
menjadikan jazz suatu bentuk seni yang tidak hanya ditujukan untuk rasa,
namun juga kecerdasan intelektual.
Bintang-bintang jazz bermunculan di era bebop, diantara mereka adalah
trumpeters Clifford Brown, Freddie Hubbard dan Miles Davis,
saxophonists Dexter Gordon, Art Pepper, Johnny Griffin, Pepper Adams,
Sonny Stitt dan John Coltrane, dan trombonist J.J. Johnson.
Di era 1950-an dan 1960-an, bebop mengalami beberapa mutasi :
hard-bop, West Coast, cool-jazz dan soul jazz diantaranya. Format
small-group dari bebop, yaitu satu hingga tiga horns, piano, bass dan
drums, tetap menjadi standard combo instrumentasi jazz sampai hari ini
Sumber : http://harrywardana.net
http://www.warungmusik.net
http://kapanlagi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar